You are what you write.
Kesuksesan sejati adalah ketika kita membuat orang lain bahagia.
Cinta yang suci menempatkan ukuran fisik hanya di nomor 10 dari 10 kriteria.
Sebab, apapun itu, bukankah hidup adalah untuk bergandeng tangan di jalan kebaikan dan membuat Allah tersenyum?
Ketika kau masih bertemu pagi dan putuskan diri untuk berdiri menghadapi berjuang dengan hati di jalan Illahi maka saat itu kau telah mengakhiri hari dengan satu lagi kemenangan sejati.
Para ibu selalu mempunyai tempat untuk menampung duka, lalu mengecupnya dan bangkit.
Ternyata saya tak pernah benar-benar kalah, meski mungkin belum sampai pada menang.
Kan sudah pernah kubilang padamu: aku tidak bisa mencintaimu dengan sederhana. Aku mencintaimu dengan semua kerumitan itu, pelik yang berkelip pelangi dari tiap rongga...
Kadang berbagai peristiwa, juga kenangan terasa kejam, tapi tugas pengarang adalah mengemas kisah-kisah itu dalam keterharuan, kebenaran dan keindahan yang padu...
Pembaca adalah jantung buku saya.
Kamilah ibu para yatim. Kamilah ibu para piatu. Kamilah ibu mereka yang menderita. Kami ibu dari semua jejak yang membekas di tanah ini!
Bagi saya membaca dan menulis itu bukan hobi, tapi kebutuhan.
Kapan kita tahu bahwa kita pribadi yg tulus? Setiap kali kita bahagia melihat, mendengar kebahagiaan dan keberhasilan orang lain.
Indahnya menjadi orang baik dan benar, karena ia hanya takut pada Allah, dan hanya bisa dibeli olehNya.
Setelah menjadi seorang penulis, saya lebih giat lagi belajar menulis.