Orang tak bisa berhati-hati setiap saat buat seumur hidupnya.
Bagi orang atasan ingat-ingatlah itu Mas Nganten, tambah tinggi tempatnya tambah sakit jatuhnya. Orang rendahan ini boleh jatuh seribu kali, tapi ia selalu berdiri lagi. Dia ditakdirkan untuk sekian kali berdiri setiap hari.
I’ve often heard people say, “Your country is beautiful, a virtual paradise.” When will the people of Indonesia be as beautiful as their land, with a civilization and culture that contributes to the greater beauty of humankind and no longer smothers and strangles the mind?
I came to see that man finds meaning in his existence only through the active demonstration of his human self, a cosmos comprising the entire constellation of life’s factors: culture, civilization, tradition, history, ideals, facts, physical conditions, one’s mental state, the ecology, and so on.
Apa yang ditakuti bu? Kita semua hidup terus menerus dalam ketakutan. Apa kalian biasanya ketakutan? Tidak ada. Kalau revolusi menang, tidak seorang pun perlu takut lagi.
Doa dan ucapan selamat jalan diucapkan oleh mulut dan tangan yang kami jabat. Tak seorangpun mengucapkan terimakasih. Dan memang kami tidak menuntut, tidak membutuhkan. Sayang, kami belum mampu berbuat lebih dari ini.
Menulislah, karena tanpa menulis engkau akan hilang dari pusaran sejarah.
Siapakah yang tahu rahasia para dewa kalau bukan kaum brahmana?
Seganas-ganasnya laut dia lebih pemurah dari hati priayi.
Hanya orang dan binatang bodoh saja yang kena cambuk.
Kita ini biar hidup dua belas kali di dunia, tidak bisa kumpulkan duit buat beli barang-barang yang terdapat dalam hanya satu kamar orang-orang kota.
Mbok, kau mau lawan kejahatan nini dengantanganmu, tapi kau tak mampu. Maka itu kau lawan dengan lidahmu. Kaupun tak mampu. Kemudian kau cuma lawan dengan hatimu. Setidak-tidaknya kau melawan.
Sejak jaman Nabi memang sudah ada hamba-hamba iblis. Maling. Siapa heran ada maling selama iblis ada? Tapi malingpun butuh kehormatan, semakin dia tidak punya kehormatan diri.
Orang kampung seperti sahaya ini, bendoro muda, kelahirannya sendiri sudah suatu kecelakaan. Tak ada sesuatu yang lebih celaka dari nasib orang kampung.
Di sini ada hukum. Kalau hukum tidak ditaati lagi, mari, mari kita panggil hakim.
Kalau tidak ada orang-orang rendahan, tentu tidak ada orang atasan.
Revolusi ini tidak memberi sesuatu pun, dia minta kepada setiap orang, segala-galanya.
Dia sangat cinta pada republik, revolusi, dia mencintai kampung halamannya, biarpun busuk-busuk membumbungkan gas lumpur dan kotorannya sendiri.
Fina bara kurang ajar sama Ngama. Jangan kurang ajar sama Ngama. Hormati suamimu.
Adat perempuan dibeli; adat orang tua menjual; kalau harta sudah di tangan apalagi akan dipersoalkan?